Panama Berada Di Benua Apa

Panama Berada Di Benua Apa

Alasan Bangsa Eropa Melakukan Penjajahan

Ada beberapa alasan mengapa kolonisasi yang meluas ini terjadi seperti dilansir dari World Atlas.

Kampanye militer berbasis agama dimulai sejak tahun 1095 dengan Perang Salib. Menyebarkan agama Kristen kemudian menjadi faktor pendorong utama bagi penjelajahan Eropa berabad-abad kemudian. Sejarawan Adriaan van Oss berpendapat bahwa itu adalah alasan utama penjajahan Spanyol di Amerika. Memang, Vatikan memerintahkan Spanyol dengan dekrit untuk mengubah penduduk pribumi menjadi Katolik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, Prancis memulai kampanye serupa di Amerika Utara pada pertengahan 1600-an. Misionaris Kristen juga sangat terlibat dalam perebutan Afrika di tahun 1800-an. Sementara beberapa melakukan perjalanan ke benua itu karena mereka benar-benar percaya pada keselamatan melalui pertobatan, banyak kekuatan Eropa menggunakan para misionaris ini sebagai kedok untuk membangun pijakan di Afrika, sehingga memungkinkan upaya kolonial di masa depan. Singkatnya, agama adalah salah satu alasan mengapa Eropa menjajah sebagian besar dunia.

Ekonomi adalah alasan lain mengapa orang Eropa menduduki begitu banyak negara. Memang, tujuan kedua penjajah Spanyol adalah mengamankan simpanan emas dan perak di seluruh Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Meksiko. Kolonisasi juga memungkinkan terciptanya rute perdagangan dari Amerika ke Eropa, dengan perdagangan perak abad ke-16 hingga ke-19 menandai salah satu langkah pertama menuju ekonomi global.

Prancis dan Inggris kemudian terlibat dalam perdagangan bulu di Amerika Utara pada tahun 1600-an. Mungkin yang paling terkenal, Perdagangan Budak Transatlantik dimulai pada tahun 1500-an, di mana orang Eropa membeli atau menangkap orang Afrika dan memindahkan mereka ke Amerika. Namun, alih-alih menjadi upaya ekonomi belaka, praktik ini menyentuh alasan lain penjajahan Eropa, rasisme.

Selama tahun 1800-an, kepercayaan pada superioritas ras tertentu dianggap secara empiris dibenarkan, muncul sebagai kekuatan yang kuat di kalangan elit Eropa.

Rasisme ini kemudian menjadi pembenaran untuk penjajahan. Misalnya, bagian penting dari proyek kolonial Prancis abad ke-19 di Afrika adalah "misi pembudayaan", gagasan bahwa tugas mereka adalah membawa peradaban ke masyarakat yang sebelumnya tidak beradab.

Bahkan setelah Perang Dunia Pertama, dengan gagasan penentuan nasib sendiri kini mendominasi hubungan internasional, kolonialisme terus berlanjut. Memang, Liga Bangsa-Bangsa mendikte bahwa daerah tertentu, seperti bekas Kekaisaran Ottoman, belum siap untuk menentukan nasib sendiri.

Oleh karena itu, kekuatan Eropa seperti Inggris Raya (UK) dan Prancis mengawasi sebagian wilayah ini untuk membimbing mereka menuju kemerdekaan. Dikenal sebagai mandat Liga Bangsa-Bangsa, mereka pada dasarnya diperintah sebagai koloni. Selain itu, pembenaran untuk mandat ini seringkali berakar pada persepsi yang sangat paternalistik dan rasis tentang ketidakmampuan orang non-Eropa untuk mengatur diri sendiri.

Salah satu alasan terbesar mengapa Eropa menjajah begitu banyak negara di dunia adalah faktor geografi. Posisi mereka memberi mereka keunggulan berbeda di benua seperti Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Australia. Ahli geografi dan sejarawan Jared Diamond berpendapat bahwa, daripada perbedaan dalam kecerdikan dan kecerdasan, itu hanyalah kesempatan dan kebutuhan karena kebetulan yang menyebabkan kolonisasi ini.

Misalnya, keberadaan perbatasan alam yang meluas seperti pegunungan dan sungai di Eropa berkontribusi pada perkembangan berbagai negara, yang menyebabkan persaingan yang mencegah stagnasi teknologi. Selain itu, hewan asli Afrika, seperti zebra, gajah, dan antelop terbukti tidak mungkin dijinakkan, berbeda dengan banyak hewan asli Eropa seperti anjing, kuda, babi, sapi, dan kambing. Hal ini memungkinkan pembajakan tanah dan transportasi barang yang lebih mudah, meningkatkan pertanian secara dramatis.

Singkatnya, keunggulan geografis Eropa mengarah pada inovasi teknologi, pertanian, dan militer, sehingga memunculkan kondisi yang memungkinkan eksplorasi pelayaran.

Selama penjajahan di benua Amerika, penyakit dari benua Eropa membunuh sekitar 90% populasi pribumi di Amerika. Namun, ini tidak menjelaskan mengapa penyakit yang berasal dari Amerika Utara tidak membunuh orang Eropa dalam jumlah yang sama.

Untuk memahami hasil yang tidak proporsional ini, sejarawan Jared Diamond berhipotesis bahwa sebagian besar penyakit Eropa berkembang di lingkungan perkotaan yang padat penduduk. Dia juga menunjukkan bahwa banyak orang Eropa yang tinggal berdekatan dengan hewan peliharaan, memungkinkan penyakit hewan menginfeksi manusia.

Faktor-faktor seperti ini menghasilkan patogen yang lebih berbahaya di Eropa daripada di Amerika, yang menyebabkan epidemi seperti Black Death. Setelah itu, orang Eropa yang selamat mewariskan kekebalan alami kepada keturunannya. Semua ini berarti bahwa orang Eropa kebal terhadap lebih banyak penyakit daripada penduduk pribumi Amerika, membuat kolonisasi Amerika Utara dan Selatan jauh lebih mudah karena keberuntungan biologis belaka.

Kesimpulannya, berbagai faktor menyebabkan meluasnya penjajahan Eropa oleh pemain kunci seperti Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda. Agama adalah prinsip penuntun bagi banyak orang, seperti keuntungan finansial. Pada abad ke-19, persepsi rasis terhadap orang non-Eropa juga berperan dalam eksploitasi kolonial yang berkelanjutan. Plus, keunggulan geografis dan penyakit memungkinkan penjajahan yang dilakukan bangsa Eropa ini.

Secara umum, rumah bagiku artinya adalah sebagai tempat di mana kita merasa nyaman dan sepenuhnya menjadi diri sendiri. Rumah adalah tempat di mana kita tidak perlu berupaya untuk memberikan impresi kepada siapapun. Tempat yang aman dan membuat kita selalu betah sehingga ingin selalu kembali.

Namun di masa pandemi, kata rumah dalam arti yang sebenarnya seakan bergeser. Aku merasa pandemi ini memaksa kita untuk diam di rumah dan menghadapi pikiran-pikiran kita sendiri. Rumah dalam arti yang sebenarnya malah bisa jadi bukan zona nyaman saat ini, melainkan tempat yang menantang. Bayangkan kita harus bersama keluarga setiap hari dan tentunya semakin sering kita bertemu, semakin sering timbul friksi. Kalau aku ditanyakan sekarang zona nyamanku ada di mana, mungkin aku akan jawab di luar kota, berlibur. Apalagi aku adalah seorang ekstrover yang suka bertemu banyak orang. Di saat seperti sekarang yang membatasiku bertemu banyak orang tapi tetap harus mengeluarkan ide dan konsep kreatif untuk menghasilkan karya, bisa membuatku tidak nyaman.

Sebenarnya, tidak ada salahnya ingin selalu berada di zona nyaman. Tapi ingatlah bahwa di dalam zona nyaman kita akan kesulitan untuk bertahan dan berjuang. Terkadang saat berada di zona nyaman kita rela untuk melewatkan sesuatu yang luar biasa demi mempertahankan kondisi di mana kita tahu tidak akan hal buruk yang berisiko membahayakan. Hanya saja, aku yakin bahwa normalnya, manusia tidak bisa selalu berada di zona nyaman selama yang diinginkan. Pada satu titik hidup, kita “dipaksa” keluar dari zona nyaman.

Terkadang saat berada di zona nyaman, kita rela untuk melewatkan sesuatu yang luar biasa, demi mempertahankan kondisi di mana kita tahu tidak akan hal buruk yang berisiko membahayakan.

Terkadang aku pun merasa seperti ingin “lari”. Tapi akhirnya, pertanyaan yang akan aku tanyakan pada diriku sendiri adalah alasan mengapa aku ingin pergi. Aku menyadari ternyata kita tidak bisa terus lari. Pasti dalam hidup ada satu masa yang mengharuskan kita untuk menemukan “rumah” dalam diri sendiri. Jadi, kita bisa merasa selalu di “rumah” di manapun atau kapanpun kita berada. Pada akhirnya, kita bisa baik-baik saja dengan pikiran-pikiran sendiri.

Pasti dalam hidup ada satu masa yang mengharuskan kita untuk menemukan “rumah” dalam diri sendiri.

Jika melihat kembali ke belakang, perjalanan diriku yang sekarang melibatkan begitu banyak orang dan situasi yang berbeda-beda. Aku kurang percaya dengan istilah self-made. Sebaliknya, aku percaya bahwa butuh banyak orang untuk membentuk satu individu. Di balik jati diri seseorang ada jerih payah seribu orang dalam pembentukannya. Itulah yang terjadi padaku. Dalam aspek karier, awalnya aku hanyalah seorang ilustrator paruh waktu. Namun karena bertemu dengan banyak orang, mendapat dukungan dari banyak orang, yang bahkan banyak aku dapatkan dari teman-teman di media sosial, aku bisa mendapat lebih banyak kesempatan.

Di balik jati diri seseorang ada jerih payah seribu orang dalam pembentukannya.

Dalam perjalanan itu pun, aku melihat kata “penerimaan” menjadi kata kunci dalam pembentukan diriku baik secara personal maupun profesional. Sebelum kuliah, aku berada di lingkungan yang cukup homogen. Aku berupaya keras untuk bisa diterima dengan standar yang ada dan bisa berbaur. Ternyata upaya itu cukup berat hingga membuatku jadi sulit menerima diri sendiri. Terkadang aku merasa tidak aman dan selalu cemas. Perihal menguncir rambut saja tidak berani karena merasa akan terlihat jelek atau aneh.

Tapi itu semua berubah ketika aku berada di kuliah jurusan seni di mana begitu banyak orang-orang yang terlihat eksentrik dan unik menurut pemahaman mereka sendiri-sendiri. Ternyata, berada di lingkungan dengan beragam orang yang berbeda bisa menggali sesuatu dalam diri yang tersembunyi. Aku merasa menerima banyak dukungan atas apa yang aku lakukan dan apa adanya aku. Sekaligus memahami bahwa tidak selamanya perjalanan akademis atau karier harus selalu kompetitif. Ada lebih dari satu cara untuk mencapai sesuatu, dan menang bersama-sama rasanya lebih nikmat.

Tidak selamanya perjalanan akademis atau karier harus selalu kompetitif. Ada lebih dari satu cara untuk mencapai sesuatu, dan menang bersama-sama rasanya lebih nikmat.

Saat ini, walaupun aku sudah cukup menerima diri sendiri, tapi aku merasa belum menjadi versi paling otentik 100%. Aku merasa ketika kita sudah menjadi otentik 100% berarti tidak ada lagi yang perlu dipelajari dan diubah. Sedangkan, mengubah konsep yang sudah kita tahu selama ini dan harus percaya pada suatu konsep baru yang ada di luar kita adalah hal yang sulit. Contohnya dalam aspek profesional, terkadang aku sulit untuk jujur ke diri sendiri atau kepada audiens jika pada satu waktu aku sedang tidak merasa dalam suasana ingin menggambar. Atau misalnya aku bisa bilang berkarya untuk diri sendiri dan tidak butuh validasi, tapi ternyata aku juga tidak bisa menyangkal bahwa aku berharap karya itu bisa direspon positif. Saat tahu ternyata ada orang yang kurang suka dengan karyaku, aku masih bisa goyah dengan prinsip “berkarya bukan untuk validasi”. Artinya, aku masih bisa tidak jujur pada diri sendiri dan belum otentik. Tapi aku berharap suatu hari nanti, aku bisa benar-benar menjadi otentik 100%.

Bintang Spica adalah bintang biner terang, yang termasuk bintang paling terang di langit.

Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mendengar atau membaca tentang bintang Spica?

Setiap bintang di angkasa bisa memancarkan cahayanya sendiri, namun dengan tingkat kecerahan yang berbeda.

Menurut pemantauan astronom, alam semesta dapat menampung hingga satu septilion bintang atau 1.000.000.000.000.000.000.000.000 bintang.

Galaksi Bimasakti bahkan memiliki lebih dari 100 miliar bintang, termasuk Matahari. Wah, banyak sekali, ya!

Beberapa waktu lalu, kita sudah belajar mengenai Sirius, bintang paling terang.

Setelah Sirius, banyak bintang yang diurutkan berdasarkan kecerahannya. Nah, Spica berada di urutan ke-16 sebagai bintang paling terang.

Yuk, cari tahu fakta menariknya!

Bersumber dari space.com, Spica merupakan bintang biner terang yang terlihat di konstelasi utara Virgo.

Tidak hanya karena kecerahan dan ukurannya, Spica dapat terlihat dari Bumi karena jaraknya sekitar 260 tahun cahaya dari Bumi.

Satu tahun cahaya sama dengan 9,5 triliun kilometer. Maka, 260 tahun cahaya sama dengan 2.470.000.000.000.000 kilometer.

Baca Juga: Kenapa Mars Disebut Bisa Ditinggali Manusia? Ini Penjelasannya

Sebagai perbandingan, jarak matahari dari bumi sekitar 93 juta mil atau 150.000.000 kilometer.

Dari sudut pandang Bumi, Spica tampak seperti bintang tunggal, padahal merupakan bintang sistem biner.

Salah satu bintang jauh lebih terang dibandingkan dengan bintang lain.

Nama 'Spica' berasal dari frasa bahasa Latin yang mengatakan bahwa Virgo memegang 'bulir gandum.

Menurut NASA, bintang utama Spica kira-kira berukuran dua kali lipat Matahari dan hampir 2.000 kali lebih terang dari Matahari.

Suhu salah satu bintang Spica mencapai 22.000 derajat Celcius. Oleh karena itu, Spica mungkin suatu saat akan meledak menjadi supernova.

Bintang Paling Terang

Jika Spica adalah bintang paling terang ke-16, maka ada bintang yang menempati posisi pertama.

Bintang terang terbesar di langit malam yang populer adalah Sirius.

Nama ilmiahnya adalah Alpha Canis Majoris karena merupakan bintang terang (alpha) di rasi Canis Major.

Sirius adalah bintang ganda, yang terdiri dari Sirius A dan Sirius B.

Baca Juga: Mengapa Merkurius dan Venus Tidak Memiliki Satelit Alami? Ini Faktanya

Sirius A adalah bintang utama yang terang dan lebih besar, sementara Sirius B adalah bintang katai putih yang sangat padat.

Bintang Sirius B ditemukan pada tahun 1862, kecerahannya sekitar 10.000 lebih redup dari Sirius A, sehingga sulit dilihat dari Bumi.

Jarak Sirius dari Bumi adalah sekitar 8,6 tahun cahaya (sekitar 8,1 triliun kilometer), menjadikannya salah satu sistem bintang terdekat yang terlihat dari Bumi.

Kalau kita menempatkan bintang ini di sebelah Matahari, maka Sirus akan tampak lebih terang 20 kali lipat daripada Matahari.

Ada berapa bintang di Galaksi Bimasakti?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi

Suara.com - Pratiwi Noviyanthi alias Teh Novi sekarang tengah berseteru dengan Agus Salim perkara uang donasi senilai Rp1,5 miliar. Dalam kasus ini, Teh Novi mendapat banyak dukungan, salah satunya dari Pablo Benua.

Pablo Benua menawarkan bantuan untuk menyewa pengacara. Tak main-main, suami Rey Utami tersebut sesumbar sanggup menyewa ribuan pengacara untuk membela Teh Novi melawan Agus Salim.

"Udah Novi segera hubungin saya deh. Gua siapkan ribuan pengacara untuk belain Novi," kata Pablo Benua seperti dilansir dari TikTok strawberrymishake08 pada Rabu (30/10/2024).

Tentu dibutuhkan biaya yang sangat besar untuk menyewa ribuan pengacara seperti yang dijanjikan oleh Pablo Benua. Lantas, apa sebenarnya pekerjaan Pablo Benua sehingga percaya diri bisa menyewa ribuan pengacara?

Baca Juga: Pablo Benua Sesumbar Siap Sewa Ribuan Pengacara untuk Bela Pratiwi Noviyanthi Lawan Agus Salim

Pablo Benua diketahui bekerja sebagai seorang pengacara sekaligus pemilik perusahaan hukum bernama Pablo Benua & Co Law Firm. Ia memang merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Selain berkecimpung di dunia hukum, Pablo Benua juga berkarier sebagai pengusaha dengan membangun bisnis di beberapa bidang. Di antaranya bisnis tambang nikel di Sulawesi Tengah serta bisnis properti.

Pablo Benua juga memiliki bisnis otomotif bernama IBis Credit Company. Merangkum berbagai sumber, bisnis yang satu ini sudah dibangun oleh Pablo Benua sejak tahun 2010.

Jejak karier Pablo Benua tak terbatas di dunia hukum dan bisnis. Ia diketahui pernah berprofesi sebagai politikus dan berhasil lolos sebagai anggota DPRD Sumatera Utara periode 2009-2014. Pablo Benua juga pernah maju sebagai Calon Walikota Medan periode 2015-2020.

Jadi itulah beberapa pekerjaan Pablo Benua. Menilik semua sumber uang tersebut, agaknya tidak heran kalau Pablo Benua merasa sanggup menyewa ribuan pengacara untuk membela Teh Novi. Apalagi dia juga memiliki firma hukum.

Baca Juga: Profesi Elmi Nurmala Istri Agus Salim: Diduga Gelapkan Dana Donasi, Pakai Ponsel Belasan Juta

Step 1: The distance on the number line is represented by the square root of the time in seconds. Step 2: From the diagram, the distance covered is 5 units. Step 3: Let the time be represented by t seconds. So, t=5\sqrt{t}=5t​=5. Step 4: Squaring both sides gives t=52=25t=5^2=25t=52=25. Step 5: Therefore, the time shown on the number line is 25s=5s\sqrt{25}s=5s25​s=5s.

Apa saja ikon yang berada di bagian atas layar?

Bilah status di bagian atas layar berisi ikon-ikon yang membantu Anda memantau ponsel.

Ini adalah ikon dari aplikasi yang terdapat pada ponsel dan ikon status ponsel.

Aplikasi yang Anda unduh mungkin menampilkan ikon lain untuk memberi peringatan tentang statusnya.

Fitur, layanan, dan aplikasi tertentu bergantung pada jaringan atau operator dan belum tentu tersedia di semua area.

global-in-id-in-id-3263-43 2014-10-15T10:44:54

Liputan6.com, Jakarta - Terkenal sebagai pembelah dua benua, terusan Panama kini telah berusia 100 tahun. Usia itu memang tak sebanding dengan rencana pembangunannya yang berusia 400 tahun sejak dicetuskan pada 1513 oleh Raja Spanyol.Sama seperti fungsi terusan lainnya, jalur perairan yang berpusat di Panama ini digunakan sebagai lintasan kapal barang. Namun karena lebar terusan ini cukup sempit, kapal tangki raksasa dan kapal induk tak akan bisa melewatinya.Tak heran, kapal-kapal yang mampu melintasinya dikenal dengan sebutan `Panamaz`. Namun itu semua hanya terjadi hingga 2006, saat rencana perluasan terusan disetujui pemerintah. Pintu air super lebar juga dibangun di hulu dan hilir terusan.Dibalik kegagahan dan fungsinya bagi perekonomian global, masa pendirian yang memakan waktu 10 tahun, terusan Panama telah menelan sedikitnya 30 ribu korban jiwa.

Meski pembangunannya menelan waktu hanya 10 tahun, tapi konsepnya telah dilahirkan sejak 34 tahun sebelumnya.Bagaimana sejarah pembangunan dan apa saja fungsi dari Terusan Panama? Berikut ulasannya seperti dikutip dari Geography.about.com, Canal Museum, dan situs resmi Canal de Panama, Jumat (30/5/2014):

Bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis dan Belanda melakukan eksplorasi pelayaran pada Age of Discovery (masa penemuan) dari tahun 1400-an hingga 1600-an. Eksplorasi pelayaran ini berujung pada imperialisme dan penjajahan, di mana banyak dari kekuatan ini semakin memperluas kepemilikan teritorial mereka. Masa kolonisasi ini terjadi pada tahun 1800-an hingga awal 1900-an.