Peretas Situs Nasa Dari Indonesia Apa

Peretas Situs Nasa Dari Indonesia Apa

Cara Hacker Bobol PDN

Daniel kemudian bertanya bagaimana cara LockBit bisa masuk sistem dan meretas PDN. Menurut, Putra Aji sistem PDN sebenarnya cukup susah untuk diretas karena memiliki beberapa lapisan perlindungan.

"Kalau ditanya bagaimana dia bisa masuk, mungkin dia jago kali ya. Karena PDN itu punya 3 layer. Sebelum kita akses PDN, kita harus ada VPN khusus supada bisa masuk ke dashboard," tutur Chief Technology Officer (CTO) dari startupgen.

"Kemudian setelah dapat VPN, kita enggak bisa langsung kontrol. Harus ada SSO atau authorization, username dan password. Kalau sudah log in barulah kita masuk ke kontrol data," imbuhnya.

Putra menjelaskan sebenarnya di PDN sudah punya sistem monitoring ancaman serangan siber berupa SIEM. SIEM digunakan untuk mengawasi kemungkinan adanya anomali mencurigakan atau tidak biasa yang berusaha masuk ke sistem. SIEM akan memberikan peringatan jika muncul anomali tersebut.

Jika ditemukan anomali itu, SIEM akan melakukan tindakan pencegahan dengan memblokir IP ataupun memberi notifikasi kepada pegawai yang bertugas.

"Yang saya tahu, walaupun sudah ada SIEM, LockBit berhasil men-disable fungsinya, jadi lolos aja. Jadi di by pass gitu. Windows Defender-nya bisa dinonaktifkan," kata Putra.

Mendengar penjelasan Putra Aji, Daniel pun penasaran apakah ada kemungkinan peretas PDN mendapat bantuan dari orang dalam.

"Lu udah ngomong karena ada 3 layer. Pertama harus ada VPN khusus, kedua ada kredensial dan bisa nembus SIEM, mungkin enggak sih itu orang dalam dari PDNS sendiri? Itukan paling gampang ya orang dalam yang dibeli sama si LockBit," tanya Daniel.

"Jawaban saya, saya tunggu pemerintah aja. Tapi kalau dari pertanyaan itu justru saya tanya juga," ucap Putra Aji dengan heran.

"Saya sebagai siber security juga misal pengen hack sesuatu tapi enggak bisa diakses langsung musti ada VPN. Pertanyaannya, gimana dia dapat VPN itu? Makanya kita tunggu pemerintah aja lah," tambahnya.

Hacker Brain Cipher yang mengirimkan serangan ransomware ke server Pusat Data Nasional atau PDN meminta maaf.

Dalam keterangan resminya, hacker ini mengaku kasihan dengan warga Indonesia usai aksi peretasan situs PDN yang dilakukan belum lama ini. Brain Cipher meminta maaf atas aksi mengirimkan ransomware live ke situs berisi data-data penting tersebut.

"Warga negara Indonesia, kami mohon maaf karena hal ini berdampak bagi semua orang" tulis keterangan resmi yang beredar.

Sebagai bentuk permohonan maaf, hacker server PDN ini memberikan kunci enkripsi pada Rabu (3/7/2024) mendatang. Kunci enkripsi ini bisa digunakan untuk membuka akses PDN yang kena ancaman ransomware beberapa waktu lalu.

Darso pun berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku lain yang telah menganiaya anaknya tersebut.

"Sudah seminggu lebih baru satu yang ditangkap. Saya berharap polisi bisa bekerja maksimal menangkap pelaku lainnya, apalagi pelaku pasti saling berkaitan," ujar dia.

Darso juga mengaku kaget bila keterangan polisi malah menyudutkan anaknya, seolah-olah terlibat tawuran.

"Anak saya enggak mungkin ikut tawuran. Dia ijin mau ambil video sama mamahnya, terus memang ada yang sedang tawuran dan anak saya berhentikan motornya, eh malah dipukuli," ucap dia.

Darso mengaku keseharian Putra bahkan jarang keluar rumah. Putra biasanya hanya sibuk dengan komputer yang ada di rumah, sebab, semenjak berhasil meretas situs NASA 2 tahun lalu, Putra Aji mendapat banyak proyek memeriksa keamanan situs perusahaan besar, BUMN, bahkan multi level internasional.

"Anak saya jarang keluar. Jadi selama ini memang enggak pernah ikut tawuran, aneh saja kalau tiba-tiba dibilang tawuran," tutup Darso.

-- Alfons Tanujaya, pakar keamanan digital, menyebut ada dua kemungkinan situs Telkomsel kena retas. Pertama karena ada celah keamanan yang berhasil dieksploitasi dan kedua karena username dan password web hosting berhasil diketahui oleh peretas.

Soal kemungkinan pertama, Alfons menyebut pihak keamanan Telkomsel tidak sigap dalam menambal celah keamanan di sistem hosting yang telah terekspos para peretas. Alhasil pelaku berhasil mengeksploitasi situs Telkomsel seperti yang terlihat sejak pagi.

Alfons mengatakan celah seperti itu bisa berujung pada risiko eksploitasi database oleh pihak peretas yang imbasnya bisa sangat parah jika terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemungkinan kecil, tapi ceroboh banget kalau itu sampai terjadi," ujar Alfons ketika ditelpon

Kemudian untuk kemungkinan berikutnya, peretasan terjadi akibat peretas mengetahui nama pengguna dan kata sandi untuk mengakses

Menurut Alfons, Telkomsel seharusnya bisa menghindarinya dengan memasang pengamanan

(TFA) atau pengamanan dua pintu.

Cara lain yang semestinya dipakai oleh Telkomsel adalah membatasi Internet Protocol (IP) yang bisa mengakses dan mengganti web hosting mereka.

"Jadi harusnya sekelas Telkomsel melakukan hal-hal seperti itu dan itu artinya belum dilakukan," ucap Alfons.

Selain masalah deface yang mendera situsnya Telkomsel juga harus menanggung malu lantaran hasil pencarian teratas dengan kata kunci 'Telkomsel' di Google kena retas sehingga berisi kata-kata kasar. Menanggapi hal ini, Alfons berujar Telkomsel bisa mengubahnya secepat mungkin dengan menghubungi pihak Google.

"Kalau adminnya peduli, bisa itu diubah," imbuhnya.

Sampai tulisan ini ditulis pada pukul 12.10 WIB, hasil pencarian dengan kata kunci 'Telkomsel' di mesin Google masih kena retas.

Alfons memperkirakan hal itu terjadi karena mesin pencari Google bekerja lebih cepat dibanding mesin pencari lain seperti Bing dan Yahoo karena dapat menangkap cache dari metadata kurang dari 12 jam. Hal itu menjelaskan pencarian dengan kata kunci 'Telkomsel' di Bing dan Yahoo tidak menampilkan hal yang sama seperti di Google.

5 hacker terkenal Indonesia, ada yang sukses bobol situs NASA (Foto: Reuters)

JAKARTA - Kebocoran data yang dilakukan oleh Bjorka menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, pemerintah telah membentuk satuan tugas (satgas) perlindungan data untuk mengatasi masalah tersebut.

Keberadaan hacker memang meresahkan dunia, khususnya lembaga pemerintahan yang memiliki data rahasia negara. Jika berhasil dibobol, kekhawatiran tentang keruntuhan sebuah negara akan semakin besar.

Berbicara tentang hacker, Indonesia jug mempunyai deretan peretas hebat yang dikenal dunia. Bahkan, hacker asal Indonesia ini menjadi salah satu yang ditakuti oleh para peretas di dunia.

Menarik untuk melihat siapa saja hacker terkenal asal Indonesia, dan apa yang membuatnya begitu ditakuti. Berikut ulasannya seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Nama Putra Aji Adhari sempat menggegerkan dunia pada 2019 lalu. Pasalnya, anak laki-laki yang saat itu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu berhasil meretas sistem NASA.

Putra Aji merupakan golongan white hacker yang berusaha menemukan titik lemah dari situs suatu lembaga. Setelah ditemukan, maka ia memberi informasi kepada instansi tersebut untuk meningkatkan keamanannya.

Bisa dikatakan Jim Giovedi menjadi hacker paling berbahaya di dunia, karena kemampuannya mengubah arah satelit. Padahal, arah satelit sudah diperhitungkan dengan matang agar seluruh sistem di suatu negara bisa berjalan dengan lancar.

Memutuskan untuk memanfaatkan kemampuannya di jalan yang benar, pada 2004, Jim Giovedi membangun perusahaan konsultan keamanan digital. Pria kelahiran Lampung itu juga sering diundang ke berbagai negara untuk mengisi seminar tentang sistem keamanan digital.

Menggunakan inisial ADC, hacker ini berhasil meretas ribuan situs pemerintah dan juga swasta daan lingkup nasional hingga internasional.

Namun, ia menggunakan hal tersebut demi mendapatkan banyak uang yang digunakan keperluan pribadi. Atas aksinya tersebut, Kepolisian Republik Indonesia akhir menangkap pria yang menggunakan inisial ADC.

Seseorang yang menggunakan akun Xnuver merupakan seorang pria asal Kebumen, Jawa Tengah, dengan nama asli Dani Firmansyah. Ia sempat membuat heboh setelah berhasil membobol situs KPU.

Bukan hanya itu, Dani Firmansyah juga meretas dan mengubah berbagai nama partai politik dengan nama buah-buahan pada laman KPU.

5. M. Nosa Sandi Prasetyo

Pemuda kelahiran Pasuruan, Jawa Timur ini berhasil menemukan kelemahan pada Google dan mendapatkan hadiah besar dari Google setelah melaporkan kelemahan tersebut. Menggunakan nama alias Apapedulimu itu mendapatkan 7.500 dolas AS (Rp111,7 juta).

Sandi Prasetyo menemukan kerentanan pada sistem inti Google, karena ini merupakan layanan yang menyimpan data user. Oleh karena itu, Google memberikan hadiah lebih besar kepada Sandi Prasetyo.

Lewat kemampuannya menemukan kerentanan, Sandi Prasetyo memutuskan untuk menjadi Bug Hunter atau Bug Mounty.

RIAUONLINE - Publik di dunia maya tengah menyoroti aksi hacker Bjorka yang membobol sejumlah data penting dari lembaga-lembaga hingga para pejabat.

Bjorka mengaku sebagai hacker asal Polandia. Namun hingga kini, kepolisian masih kesulitan mengungkap keberadaan serta identitas Bjorka.

Hacker pembobol situs NASA, Putra Aji Adhari, mengungkap bahwa besar kemungkinan sosok Bjorka masih orang Indonesia.

Putra Aji membocorkan hal itu saat diwawancarai seorang pewarta di sebuah unggahan video akun TikTok @jaamaahiphonebypass.

"Kita ingin tau sebenarnya Bjorka asalnya dari mana? Apakah IT adressnya di Indonesia atau di luar negeri. Bisa dilacak nggak kayak gitu," tanya seorang pewarta dikutip dari Suara.com, Rabu, 21 September 2022.

"Kalau masalah domisili saya tidak tahu ya, tapi ini kesimpulan yang saya ambil dari internet. Terus kayak spekulasi-spekulasi dari masyarakat kelihatannya kayak masih orang Indonesia sih Bjorka ini," jawab Putra Aji.

"Tapi kita tetap hasil nunggu hasil statement pemerintah Indonesia aja," tambahnya.

"Bjorka ini hacker yang bebas atau terafiliasi dengan kelompok tertentu?," tanya pewarta itu lagi.

"Kalau yang saya baca di berita sih Bjorka ini memang tim gitu sih. Logika aja sih sehabis bocorkan data KPU di forum blackhead. Nah terus dua bulan itu dia langsung membocorkan data-data lainnya jadi nggak masuk akal kalau dia sendiri," tandasnya.

Sontak, pernyataan Putra Aji itu memantik perhatian warganet. Banyak warganet yang menganggap bahwa pembobol NASA itu sangat berhati-hati menjawab pertanyaan dari pewarta tersebut.

"Main aman yah wkwkk karena kalian sama wkwk," ucap akun @mr.fi**.

"Ya kali harus bocorin info, walau pun tau dan dibocori pasti gak dapat imbalan dari pihak konoha," tutur akun @asta**.

"Sebenarnya bang Aji tau, cuman dia gak mau ikut campur," ujar akun @edygan**.

"Langkah bijak dari bang Aji bagus sih gak ikut campur, biarkanlah pemerintah konoha bekerja sendiri dengan kroco-kroconya karena mereka udah punya otoritas," pungkas akun @zaid**.

Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengusulkan agar TNI bisa menggandeng remaja-remaja peretas atau hacker di Indonesia sebagai daya tawar menghadapi gangguan dan hambatan keamanan di sektor siber yang berasal dari luar Indonesia.

Hal itu disampaikan Hendro saat mengisi webinar yang digelar oleh Korps Hukum TNI AD, Selasa (23/2).

"Ini kita punya kemampuan mendekati anak-anak kita. Perhatikan ini. Tempel. Lalu bagaimana caranya ini jadi bargaining power kita," kata Hendro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendro menyebut ada beberapa remaja terampil meretas situs-situs populer dan bisa dimanfaatkan potensinya. Salah satunya adalah bocah berusia 16 tahun asal Tangerang bernama Putera Adji Adhari yang sempat membobol situs keamanan NASA.

Diketahui, Putera memiliki keterampilan di bidang komputerisasi secara otodidak. Ia terampil mencari kelemahan sistem dari suatu instansi, lalu menginformasikannya ke instansi terkait agar dapat memperbaikinya.

"Jadi situs keamanan NASA itu dihack oleh bocah SMP. Dia karena hobi, dia piawai, dia bisa nge-hack situs keamanan NASA," kata Hendro.

Tak hanya Putera, Hendro juga menyoroti anak bernama Jim Geovedi asal Lampung yang sempat meretas satelit Indonesia dan China.

Jim sendiri dikenal sebagai hacker Indonesia dengan reputasi global. Ia kerap hilir mudik menjadi pembicara pertemuan para hacker yang dibalut nama seminar sistem keamanan di pelbagai negara di dunia.

"Karena itu, eh kamu jangan ganggu kita. Kalau kamu ganggu, kita juga bisa ganggu. Anak 15 tahun kita aja bisa ganggu kamu kok. Banyak anak 15 tahun di Indonesia lainnya yang jago. Itu bisa. Itu jadi pemikiran, tawaran saya," kata dia.

Hendro berharap masyarakat Indonesia dan TNI khususnya jangan mau hanya dikurung dalam penjara besi kapitalisme digital internasional yang kini marak perkembangannya.

Ia menyarankan agar pemerintah dan prajurit TNI bisa mengatasi pelbagai gangguan yang muncul dari kapitalisme digital tersebut.

"Kalian jangan mau saja dikurung dalam kurungan besi kapitalisme mancanegara yang sudah serba digital. Kita ga akan ada apa-apanya kalau gak bisa atasi hambatan apalagi tantangan. Just answer the challenge," kata dia.

- Kepolisian Rumania mengklaim telah menangkap TinKode, hacker yang cukup tersohor karena berhasil memobobol sistem keamanan komputer badan antariksa National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan Pentagon beberapa waktu lalu.

TinKode, yang memiliki nama asli Razvan Manole Cernaianu, 20 tahun, mahasiswa TI di Timisoara Romania itu sebelumnya berhasil menggasak sejumlah data penting milik NASA dan Pentagon.

Ironisnya, data yang amat sensitif itu ia posting melalui blog pribadinya. Tak hanya itu, pemuda ini juga memberikan tutorial lengkap bagaimana membobol NASA dan Petagon yang dikemas dalam bentuk video.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dari PCmag, Kamis (2/2/2012), hacker muda itu kini harus berurusan dengan pihak berwajib Rumania atas perbuatannya tersebut.

Graham Cluley, konsultan teknologi dari perusahaan keamanan Sophos mengatakan sudah mengetahui sepak terjang TinKode sejak lama. Hacker ini memang sering mempublikasikan celah yang ada di situs-situs tertentu.

"Menurut saya, dalam beberapa tahun aksi TinKode hanya kenakalan yang didorong rasa ingin mempublikasikan. Bukan serangan berbahaya yang biasa kita hadapi," kata Cluley.

Hingga kini kepolisian Rumania tengah bekerjasama dengan FBI dan NASA untuk melanjutkan proses hukum TinKode. Hacker ini juga diduga terlibat dalam penyerangan situs Britain Royal Navy.

Suara.com - Beberapa waktu belakangan ini, Hacker Bjorka trending topik di media sosial Twitter. Pasalnya, Ia telah meretas data rahasia milik Presiden Jokowi dan BIN (Badan Intelejen Nasional). Sebelumnya, hacker ini juga diketahui membobol data 1,3 juta SIM Card.

Keberadaan para hacker ini memang sangat meresahkan dunia. Karena data-data sangat rahasia pun bisa mereka bobol dengan mudah.

Bicara tentang hacker, siapa sangka di Indonesia juga rupanya mempunyai hacker hebat dan terkenal. Bagaimana tidak hebat dan terkenal hacker asal Indonesia ini juga jadi salah satu hacker yang ditakuti dunia.

Akhir-akhir ini, deretan kasus peretasan yang dilakukan hacker Indonesia pun diberitakan lingkup nasional hingga internasional. Kira-kira, siapa saja hacker terkenal di Indonesia yang diakui kehebatannya dan ditakuti dunia? Simak ulasannya berikut ini.

Baca Juga: Heboh Bjorka Ungkap Otak Pelaku Pembunuhan Munir, Ungkap Detil Kronologinya

Putra Aji ini salah satu hacker asal Indonesia yang terkenal. Pasalnya, ia berasil meretas situs NASA tahun 2019 lalu.

Pada saat itu, remaja asal Tangerang berusia 15 tahun ini masih bersekolah SMP. Putra Aji ini masuk golongan white hat hacker, karena dia hanya meretas untuk mengetes keamanan suatu situs.

Pada tahun 2017 lalu, Sultan Haikal sukses bobol situs Pemda (pemerintah daerah) dan kementerian. Bukan hanya itu, dia juga diketahui pernah bobol situs Citilink, Go Jek, dan tiket.com, bahkan situs kepolisian.

Baca Juga: Hacker Bjorka Ajak Orang Indonesia Protes Pemerintah Pakai Foto Dirinya

Kedua hacker asal Indonesia ini juga terkenal di dunia. Pasalnya, mereka telah membuat rugi negara Amerika Serikat hingga 60 juta dolar.

Mereka berdua membuat 14 website palsu lalu disebarkan melalui sms blast bantuan Covid-19. Mereka berdua akhirnya ditangkap atas kasus  UU ITE.

Jim Geovedi ini adalah hacker terkenal di Indonesia yang dikenal sebagai white hat hacker. Dia diketahui pernah mempraktekan cara membobol satelit China, mampu mengakses kontrol traffic internet yang ada di Indonesia, serta memanipulasi data keuangan. Kini, dia bekerja untuk bidang keamaan siber di London.

ADC Hacker juga salah satu hacker terkenal dari Indonesia. Dia diketahui sukses meretas ribuan situs pemerintah dan swasta dalam lingkup nasional hingga internasional. Atas aksinya tersebut, ia sukses meraih uang miiaran yang kemudian dia gunakan untuk bersenang-senang.

Demikian ulasan mengenai hacker terkenal di Indonesia yang menarik untuk diketahui. Semoga artikel ini bermanfaat.

Kontributor : Ulil Azmi

Suara.com - Pusat Data Nasional (PDN) diretas sejak Kamis (20/6/2024). Serangan berbentuk ransomware ini menyebabkan sejumlah layanan masyarakat terganggu seperti keimigrasian.

Mengetahui kejadian ini, white hacker Putra Aji Adhari yang pernah berhasil meretas situs NASA pada usia 15 tahun pun dibuat bertanya-tanya. Tak hanya mempertanyakan kualitas keamaan siber milik pemerintah tapi juga kronologi kejadian kasus ini lantaran cukup janggal.

Hal ini diungkapkan dalam video di kanal YouTube Daniel Mananta Network yang diunggah pada 30 Juni 2024. Putra Aji heran lantaran si hacker peretas PDN kenapa tidak langsung saja membocorkan data-data yang dia curi.

"Kenapa si hacker enggak bocorin datanya aja sekarang? Atau mungkin bakal dibocorin pada term selanjutnya," ucap Putra Aji.

Baca Juga: Hacker Server PDN Ngaku Kasihan dengan Warga Indonesia, Netizen: Semiris Itu Kah Kita?

Daniel Mananta pun bertanya, "Sekarang ini hackernya bilang ke pemerintah minta 8 juta USD atau Rp 131 M. Kalau enggak loe gak bakal bisa masuk ke sistem lagi, ada kemungkinan kalau enggak dibayar dia bakal buka itu semua?".

Putra pun menjelaskan jika pun pemerintah membayar tebusan yang diminta, itu tidak akan menjamin keamanan. Bisa saja hacker sudah menduplikasi data tersebut ataupun memberikan virus tambahan ketika mengembalikan data.

"Ini kan sebenarnya kayak maling online, minta tebusan 131 miliar. Kita coba mikir bodoh aja, ketika pemerintah bayar semuanya ini bisa terjamin enggak sih," kata pria kelahiran Banten, 1 Februari 2004 ini.

"Belum tentu ya kan, kita udah ngasih duit 8 juta USD, namanya maling emang dia bisa jujur sama kita? Kan enggak juga," imbuhnya.

Pemuda yang juga pernah berhasil meretas situs KPU ini merasa heran lantaran data-data yang dicuri sebenarnya sudah bocor sebelumnya. Sehingga untuk apa sang hacker ini meretas hingga minta tebusan ke pemerintah.

Baca Juga: Profil Brain Cipher: Hacker Penyerang Server PDNS, Bikin Kominfo Ketar-ketir

"Kenapa enggak dibocorin aja dari sekarang? Mungkin dia udah melihat yang ada di Indonesia ini udah banyak bocornya, ini kalau misalnya dia ngejualin data-data disini juga kayaknya mungkin bisa laku tapi ya buat apa. Kemarin udah ada yang bocor kok, Dukcapil segala macam," kata Putra Aji.

Ia melanjutkan, "Ini asumsi kasar saya aja. Ini pelajaran penting buat terutama pemerintah. Saya lihat kasus ini sedih juga".

Founder dan CEO platform Cybersecurity, ini juga menjelaskan kepada Daniel bahwa untuk mengetahui data KTP orang Indonesia caranya sangat gampang sekali. Bahkan tidak perlu install aplikasi khusus untuk mendapatkannya.

"Kita lihat security sistem di Indonesia, kalau misalnya mas mau nyari KTP di internet itu segampang itu. Kalau misalnya mas Daniel tahu keyword-nya dan caranya enggak perlu instal extention atau aplikasi. Tinggal masukin di-Google, internet, keluar foto KTP-nya, itu sangat memungkinkan untuk disalahgunakan," ungkap Putra.